Kangenkah kamu dengan masakan tradisional kota Solo yang kini sudah jarang ditemukan? semua makanan tradisional yang kamu inginkan itu tersedia langsung dari penjualnya di The Sunan Hotel Solo pada tanggal 15 Agustus 2016 kemarin
Untuk ke 5 kalinya, The Sunan Hotel Solo mengadakan Solo Traditional Culinary Festival #Ramai banget dan penuh inspirasi karena terdapat Taklshow. “Saatnya Brand Lokal Berjaya” diangkat untuk mengangkat dan memberi apresiasi brand lokal asal kota solo yang sudah tumbuh hingga lintas generasi atau brand lokal yang kini ingin melesat dikancah nasional & internasional.
Acara yang merupakan rangkaian memperingati HUT Republik Indonesia ini juga mendatangkan Lokananta, Industri rekaman musik pertama dan terbesar di Indonesia yang telah menjadi saksi sejarah dalam industri musik tanah air.
Solo Traditional Culinary Festival dibuka dengan pemutaran piringan hitam koleksi Lokananta yaitu Teks Proklamasi, Lagu Bangawan Solo dan Ki Narto Sabdo. Setalah itu dilanjutkan dengan talkshow “Saatnya Brand Lokal Berjaya”. Siapa yang menjadi narasumber?
- Anindyo Suhardono ( Direktur The Sunan Hotel Solo )
- M. Firman (General Manager Garuda Indonesia – Solo )
- Irfan Sutikno ( Praktisi Periklanan )
- Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D ( Akademisi – Universitas Sebelas Maret Solo )
serta menghadirkan pelaku usaha kota solo yang sangat inspiratif Cecilia Maria Purnadi ( owner Roti Ganep’s ) dan Alif Arna Danan ( owner Ampyang Jowo ).
Mereka memberikan banyak pesan yang membangun #KotaSolo yang menurut mereka “Sangat seksi” dan penuh pesona yang bisa diangkat dan dijual sebagai tujuan wisata. Pun dengan hadirnya brand lokal yang sudah kuat hingga lintas generasi bisa menjadi faktor pendorong untuk lebih mengangkat pariwisata kota Solo.
Suasana Solo Traditional Culinary Festival ini pun dikemas apik dalam nuansa yang santai penuh dengan ornamen vintage dan menghadirkan beragam makanan tradisional khas Solo lainnya seperti Opak Angin & Gulali , Putu Bumbung, Gandos Rangin Brambang Asem & Rujak Uleg, Sate Kere, Jamu Gendong, Grontol, Sawut, Tiwul, Getuk, Cabuk Rambak & Pecel Ndeso, Kue Leker, Dawet Solo & Gempol Pleret, yang semua akan disajikan lengkap dengan penjual aslinya.
Meskipun acara diselenggarakan di hotel namun harga yang ditawarkan sama dengan harga aslinya dan terbuka untuk masyarakat umum. Jadi, pastikan kamu tidak melewatkan acara ini ditahun depan!
Disini, kamu bisa bernostalgia sambil mencicipi masakan masa kecilmu. Betul kan? Sangat sayang dilewatkan! Yuk simak bagaimana keramaian festifal kuliner ini.
Tidak ketinggalan juga Angkringan The Sunan Hotel Solo, yang memang kami memposisikan diri sebagai hotel yang berkomitmen untuk mengangkat budaya dan semangat kota Solo dalam jiwa hospitality kami.
Dalam kesempatan ini, General Mananger The Sunan Hotel Solo Retno Wulandari menyampaikan bahwa kekayaan makanan tradisional khas Solo merupakan sebuah warisan sejarah yang perlu dilestarikan, dimana merupakan daya tarik tidak hanya bagi masyarakat Solo tapi juga wisatawan yang ingin melakukan kunjungan di kota budaya ini.
Selain mengobati kerinduan para pecinta kuliner tradisional kota Solo acara ini juga bertujuan untuk membangun kecintaan terhadap kuliner khas Kota Solo.
Bagaimana pendapat kalian guys?