“Tribute to Kartini”, Apresiasi Untuk Sang Legenda

“Bagiku hanya ada 2 bangsawan, bangsawan budi dan bangsawan pikir.”

Begitulah kutipan kalimat dari seorang tokoh emansipasi wanita, Raden Ajeng Kartini yang mengobarkan semangat para perempuan Indonesia. Jasanya yang mulia dalam memajukan derajat perempuan pribumi mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Perjuangan itu tidak sia-sia, perempuan masa kini mulai bangkit dan mengambil peran di segala bidang. Dalam menyambut hari kelahiran RA Kartini, The Sunan Hotel Solo menggelar acara bertajuk Fashion & Luncheon “Tribute to Kartini”. Bertempat di Wiryowidagdo Ballroom The Sunan Hotel Solo pada Jumat, 17 April 2015, jamuan makan siang yang dikolaborasikan dengan pagelaran busana ini berhasil menyedot ratusan tamu untuk hadir.

Siang itu, The Sunan Hotel Solo memberikan apresiasi kepada tokoh perempuan bidang seni dan budaya (Alm) Djudjuk Djuwariah. Dalam dunia fashion, Djudjuk mempopulerkan kebaya kutu baru, kain parang, serta sanggul jawa klasik. Perempuan yang lahir di Solo, 20 Maret 1947 ini mendedikasikan hidupnya di dunia seni dan budaya. Semasa hidupnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Artis Surakarta. Sebagai seorang seniman, Djudjuk merupakan salah satu anggota grup lawak asal kota Solo, Srimulat. Meskipun Djudjuk telah menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 67 tahun, namun karya-karyanya akan terus dikenang sepanjang masa. Atas dasar itulah, The Sunan Hotel Solo memberikan Penghargaan “The Sunan Hotel Solo Grand Honour” kepada Djudjuk atas dedikasi, integritas serta karyanya.

Fashion & Luncheon kali ini juga menampilkan puluhan karya terbaik Andreas Haris, Astuti Kharizma, Batik Dwi Hadi dan Joko SSP. 21 model yang terdiri dari model profesional dan tokoh perempuan dari berbagai profesi berhasil membawakan karya-karya tersebut dengan anggun.

Momentum ini diharapkan dapat menginspirasi kaum perempuan.

Teruslah Berkarya, Kartini Masa Kini !!!