SHARE
GM The Sunan Hotel Solo Dicky Sumarsono

GM The Sunan Hotel Solo Dicky SumarsonoOrganization do not transform. People do ( Richard Barret)

Kegagalan perusahaan acapkali disebabkan karena keengganannya dalam melakukan transformasi. Cerita ini tentu bukan tanpa fakta, dalam industri hotel brand brand ternama pada jamannya banyak yang telah tenggelam dan ditinggalkan . Namun demikian banyak juga hotel yang sukses bertahan dan mampu bersaing melalui produk atau programnya yang senantiasa “ relevan

Mengutip professor Richard Barret dalam “ liberating the corporate soul “ dijelaskan bahwa korporasi tidak dapat bertransformasi namun orang orang yang didalamnya yang seharusnya melakukan sebuah transformasi. Saya termasuk orang yang setuju dengan pendapat tersebut diatas, keberhasilan transformasi perusahaan harus dimulai dari transformasi individu .

Cerita tentang tranformasi saya sampaikan dalam forum briefing pagi, agenda rutin yang kami lakukan setiap hari untuk melakukan proses koordinasi antar departemen di hotel yang saya pimpin. Sebagian besar karyawan yang bekerja disini rata rata telah melakukan pengabdian lebih dari sepuluh tahun. Perusahaan telah berdiri selama 14 tahun, dimana transformasi adalah suatu keharusan bagi hotel ini agar terus mengalami pertumbuhan. Merespon dinamika yang terjadi di pasar memahami selera konsumen yang terus berubah menuntut perusahaan untuk tanggap . Tentu saja hal ini tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh keseriusan dan langkah nyata untuk mengawal agenda transformasi.

Proses transformasi bukan sekedar melakukan sosialisasi dari konsep change manajemen yang bagus. Semua pihak harus rela berkorban ketika proses berjalan. Mengapa harus rela berkorban ? mengubah budaya perusahaan yang telah membuat “ nyaman “ butuh komitmen yang kuat dari pucuk pimpinan sampai ke individu dalam organisasi. Singkat cerita bahwa transformasi perusahaan harus dimulai dari transformasi individu didalamnya. Yang dimaksud dengan transformasi individu adalah bagaimana mengubah value atau nilai serta perilaku seseorang. Contoh yang kami lakukan adalah menerapkan konsep ”learning organization“ secara konsisten, dengan mewajibkan seluruh Departemen Head untuk melakukan training terhadap subordinatnya 6 jam per bulan dalam beragam topik.

Perubahan pada pasar hanya bisa dijawab oleh perusahan yang siap untuk terus belajar dan tak lelah berinovasi. Dan karyawan memiliki peran sentral untuk mengantarkan proses transformasi perusahaan pada keberhasilan. ……………. Jadi tunggu apalagi ? Bersediakah anda untuk bertransformasi ?

By : Dicky Sumarsono

1 COMMENT

  1. Terimakasih pak Dicky untuk lembar harian praktisinya. Saya ingin menanyakan..menurut bapak bagaimana industry foresight perhotelan kedepan? dan hotel sebagai bagian dari hospitality industry dengan core competency dalam melayani pelanggan bisa diarahkan transformasi perusahaannya menjadi apa menurut bapak selaku praktisi?? – Saya butuh inspirasi2 baru dari pak dicky sebagai praktisi muda. kebetulan saya sedang membuat thesis yang mengambil tema perencanaan strategik salah satu korporasi hotel nasional pak.

    Terimakasih
    salam hormat saya,
    Amir Suprihantoro
    davinci_amir@yahoo.co.id

LEAVE A REPLY